Otrovert, Tipe Kepribadian Baru yang Muncul di Era Modern
Selama ini, banyak orang mengenal dua tipe kepribadian utama: introvert dan ekstrovert. Seseorang biasanya digolongkan ke dalam salah satu dari dua kategori ini, atau berada di tengah-tengah sebagai ambivert. Namun, seiring berkembangnya zaman dan cara manusia berinteraksi, muncul kecenderungan kepribadian yang tidak sepenuhnya cocok dengan ketiga istilah tersebut.
Baru-baru ini, psikiater Amerika Serikat Dr. Rami Kaminski memperkenalkan istilah baru, otrovert (dari bahasa Spanyol otro, “lain”). Konsep ini mencoba menangkap jenis kepribadian yang terasa “di antara” atau lebih tepatnya, “di luar” pola-pola sosial biasa.
Apa Itu Otrovert?
Otrovert adalah tipe kepribadian yang tidak sepenuhnya masuk dalam kategori introvert, ekstrovert, maupun ambivert. Orang dengan kepribadian ini bersikap fleksibel dalam situasi sosial, tetapi tetap menjaga batasan dan kemandirian diri. Mereka tidak mencari perhatian, tapi juga tidak merasa tertekan dalam keramaian. Mereka menikmati waktu sendiri, tapi tidak menutup diri dari koneksi sosial yang bermakna.
Otrovert bukan sekadar gabungan dua kepribadian. Mereka memiliki cara pandang dan gaya berinteraksi yang khas. Mereka bisa hadir dengan penuh energi saat dibutuhkan, tetapi tidak bergantung pada interaksi sosial untuk mengisi ulang energi.
Ciri-Ciri Otrovert
Berikut beberapa ciri umum yang sering ditemukan pada otrovert:
Nyaman berada di antara orang lain, tapi juga menghargai waktu sendirian.
Selektif dalam memilih hubungan sosial, lebih menyukai percakapan mendalam daripada basa-basi.
Bisa menjadi pemimpin, komunikator, atau pengamat, tergantung konteks dan kebutuhan.
Memahami dinamika sosial dengan baik, namun tidak merasa harus selalu terlibat.
Tidak suka dikotakkan oleh label kepribadian yang sudah ada.
Otrovert vs Ambivert: Apa Bedanya?
Sering muncul pertanyaan: bukankah ambivert sudah mencakup “tengah-tengah”? Apa bedanya otrovert? Ambivert umumnya digunakan untuk seseorang yang bisa,tergantung konteks,beradaptasi sebagai introvert atau ekstrovert. Mereka bisa menikmati keramaian, tapi juga butuh waktu sendiri.
Otrovert, menurut Kaminski dan para penulis artikel populer, bukan sekadar “tengah-tengah,” melainkan di luar pola sosial dasar. Otrovert tidak begitu peduli dengan berapa banyak interaksi sosial, melainkan bagaimana ia memperlakukan hubungan sosial dan di mana ia memosisikan dirinya secara emosional terhadap kelompok.
Kalau ambivert menyesuaikan energi, otrovert mempertahankan jarak emosional dan identitas individual bahkan saat berada bersama. Dengan demikian, seseorang bisa saja menjadi ambivert dalam hal gaya sosial, tetapi juga memiliki kecenderungan otrovert dalam hubungan emosional dan identitas sosial.
Belum Resmi dalam Dunia Medis
Konsep otrovert sejauh ini memang bersifat baru dan lebih dikembangkan lewat pengamatan serta buku populer. Istilah ini bisa membantu seseorang memahami pengalaman dirinya, tetapi belum bisa diasumsikan sebagai label “diagnosis” atau kategori psikologis final.
Sumber:
Times of India. 2025. Meet the Otroverts: Scientists Discover The Personality Type - Link
Vegout Mag. 2025. 7 Signs You Might be an Otrovert - Link


